Jumat, 19 Maret 2010

KUADRAN KARAKTER DAN MEMBANGUN KARAKTER BAKU

Satu ketika saya mengikuti sebuah perhelatan akbar, salah satu pembicara adalah AA Gim, nah saya ingin tularkan ini! Tapi yang ini bukan penyakit menular, pun saya berharap malah menular atau paling tidak menyebar ke kita dan saudara kita, tetangga kita, …… terus…. terus….

Banyak institusi yang memboomingkan visi karakter kuat, tapi kuat apanya??? Para Mubaligh meneriakkan dan para pengkotbah memekikkan tentang kebaikan… tapi baik untuk diri sendiri atau berupaya menyebarkannya? Dua karakter tersebut sebenarnya memiliki dimensi kontinum: (1) karakter kuat berkontinum dari sangat lemah sampai sangat kuat, dan (2) karakter baik berkontinum jelek sekali sampai baik sekali!!!

Dan bila kedua karakter disatukan menjadi sebuah pribadi, maka akan dapat dilihat dalam sebuah ilustrasi Quadran (ah seperti cash flow quadran ya). Dengan demikian akan ada empat bangunan dari dua bangunan kontinum asal. Dari dua karakter asal, kita harus tentukan mana yang lebih dulu! Kuat dulu atau baik dulu?

Jika kuat baru ke baik… kita akan bikin karakter QUBA (kuba= kuat dan baik). Tidak masalah Quba itu masjid yang kalau kita sholat 2 rakaat, maka nilainya sama dengan “Umroh”. Jadi monggo, Anda menjadi manusia kuat kemudian memperbaiki diri. Sebaliknya, bila baik dulu baru kuat, kita membangun karakter “BAKU”. Ini bagus juga, jadi kita membangun diri menjadi baik, membangun akhlak yang baik barulah kita menguatkan diri untuk mampu mengamalkannya kepada khalayak sekitar kita!

Karakter Baik (kontinum baik)

Ia adalah individu yang jujur, amanah, bertanggungjawab, kredibel, dan al amin. Orang ini bila melakukan pekerjaan, maka ia akan bekerja dengan jujur, bisa memegang dan melaksanakan pekerjaan, ia mempertanggungjawabkan secara ksatria seluruh perbuatannya, ia memiliki keteguhan dan tidak mudah mengubah diri. Dan Nabi adalah contoh panutan, beliau adalah seorang Al-Amin. Ia sangat dipercaya dalam menjalankan seluruh tanggungjawab yang diberikan.

Sebaliknya orang yang tidak baik, ia tidak jujur, tidak dapat dipercaya, suka menipu (bahkan diri sendiripun bisa ditipu lho!!). Orang ini suka mengambil milik orang lain, suka menjelekkan orang lain, melempar kesalahan pada orang lain, ia tidak bertanggungjawab atas perbuatannya!

Karakter Kuat (kontinum kuat)

Ia individu yang berani, pantang menyerah (climber), rajin, semangat, konsisten. Individu ini jika diberi pekerjaan ia akan berani melakukannya dan tidak akan mudah menyerah manakala menemui berbagai hambatan. Ia memiliki semangat, dan rajin melaksanan pekerjaan, dan konsisten bila memiliki pendapat atau melaksanakan pekerjaan.

Sebaliknya, manusia lemah; tidak memiliki keberanian, takut mencoba, melarikan diri, pemalas, tidak semangat, dan ogah-ogahan. Individu ini jika diberi pekerjaan, ia tidak berani mengambil resiko dan cenderung . mengindar atau bersembunyi. BIla menghadapi masalah ia menyerah atau lari (Quiter), takut mencoba dan bila dirasa aka nada hambatan ia akan menyerah (camper). Climber, camper, dan quiter itu istilah yang dikenalkan oleh G. Stolz dalam Adversity Quoetion!.

Bagaimana kalau dua dimensi kontinum dipadukan menjadi suatu kuadran karakter?

1. Manusia baik tetapi lemah

Ia adalah individu yang baik, amanah, bertanggungjawab bila bekerja, dan bisa dipercaya. Tetapi karena ia lemah, ia bahkan tidak berani mengingatkan pada anak dan istrinya yang berbuat kesalahan. Ia tidak berani menegur atau bila menegur hanya satu kali, jika ada yang melawan ia berhenti dari misinya. Ia hanya baik untuk dirinya sendiri. Bagaimana kalau ia seorang ayah yang tidak mampu mendidik anak dan istrinya, maka anak dan istrinya akan rusak dan ia pun gagal masuk surga, karena ia gagal sebagai pendidik bagi anak yang diamanahkan (Bila ia akan masuk surga, dan anaknya protes karena belum pernah diajarkan caranya masuk surga, maka perjalanan kesurganya di cancel!!!... aduh kasihan)

2. Manusia lemah tetapi baik

Ia suka mencuri, menipu, menggelapkan milik orang, tidak dapat dipercaya, namun karena ia lemah, tidak memiliki keberanian, lari, sembunyi. Maka, kalaupun nia menjadi pencuri, ia hanya berani mencuri ayam tetangga, (mbati (jawa) =sedikit mark up atau mengambil keuntungan pribadi tapi sedikit). Ia hanya buruk untuk dirinya sendiri, ia hanya merusak dirinya sendiri, ia hanya menghancurkan dirinya sendiri!

3. Manusia jelek tapi kuat

Individu ini suka mencuri ia, tidak jujur, tidak dapat dipercaya, suka menipu, ia suka melempar tanggungjawab, memfitnah! Karena ia orang kuat, maka ia berani mengorganisasi temannya untuk mencuri bersama, berkorupsi berjamaah, ia adalah muwalah tapi sayang dalam kejahatan. Kalau ia menjadi pencuri, maka ia akan membobol/mencuri ATM, menjadi perampok bank. Bila ia jadi koruptor, ia dengan tenang menggunakan uang Negara untuk kepentingan keluarga dan kroninya. Bila ia menjadi penipu, maka ia akan menipu siapa saja, berkorporasi untuk mendirikan berbagai perusahaan untuk tujuan menipu. Dengan tenangnya ia memfitnah orang lain, merekayasa kasus, menjadi makelar kasus, dan sebagainya. Dan karena orang-orang berkarakter jelek tapi kuat” yang membuat negeri kita ini hancur karena kita sukses menjadi Negara terkorup di dunia.

4. Manusia baik dan kuat

Inilah karakter ideal yang kita harapkan dibangun oleh bangsa kita, yang kita tanamkan semenjak anak-anak kita dalam kandungan, yang kita dorong semenjak mereka mengenal dunia di luar dirinya, yang kita ingatkan dan tekankan ketika mereka mulai lebih mengerti tentang dunia, yang kita beri dorongan agar mereka benar menjadi pahlawan pemerang kebathilan, pemerang ketiakadilan, pahlawan pemberantas korupsi dan makelar kasus. Kepada kelompok manusia berkarakter baik dan kuat inilah negeri ini bergantung. Berapa banyak manusia jenis ini, apakah sanggup mengalahkan karakter JeKu (eh maaf bukan JK tapi JEKU,jadi bukan panjenengan/Anda, itu hanya kependekan Jelek dan Kuat).

Marilah kita mulai dari diri kita untuk senantiasa mengapgrade diri, menscan otak kita agar terhindar dari virus-virus kejahatan, kita install ulang bila perlu untuk memperbarui mindset kita agar lebih teachable, grow up, dan senantiasa mendidik diri secara terus menerus.

Dan inilah orang berkarakter “BAKU”

Orang-orang selalu bersifat tidak logis, tidak masuk akal dan hanya focus pada diri sendiri…. CINTAILAH MEREKA

Kalau Anda melakukan hal baik, orang menuduhmu orang yang egois, ada udang di balik batu, karena Anda punya pamrih… LAKUKAN KEBAIKAN

Perlakuan Anda yang baik hari ini akan dilupakan esok hari…. LAKUKAN HAL BAIK

Kejujuran dan keteterusterangan membuat Anda rentan….. JADILAH ORANG YANG JUJUR DAN TERUS TERANG

Orang-orang besar yang memiliki ide-ide besar bisa dilumpuhkan oleh orang yang kerdil dan bermental kerdil….JADILAH ORANG YANG MEMILKI IDE-IDE BESAR

Orang-orang mendukung orang yang kurang berarti, tetapi mengikuti orang yang berarti….. BERJUANGLAH UNTUK ORANG YANG TIDAK BERARTI

Yang Anda bangun bertahun-tahun bisa dihancurkan hanya dalam waktu semalam….TERUSLAH MEMBANGUN

Orang-orang meminta bantuan tetapi bisa menyerang Anda kalau Anda menolong mereka….. BERIKAN MEREKA PERTOLONGAN

Bila Anda memberi pada dunia hal yang terbaik Anda akan dicampakkan…. BERIKANLAH HAL TERBAIK KEPADA DUNIA (Jim Dornan, Tth).

Orang BAKU, senantiasa mengisi otak dan sanubarinya dengan kebaikan dan akan melakukannya dalam perilakunya secara terus menerus, ia tidak peduli terkena fitnah karenanya. “Orang tidak akan jatuh hanya karena fitnah, dan orang tidak akan selamat hanya karena pujian”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar